Wahai Al-Aqsa..
Kian waktu rasanya aku semakin jauh darimu..
Rasa-rasanya makin tak pantas tangan yang bersimbah dosa-dosa ini membebaskanmu..
-
Hari-hariku terasa makin suram..
Mungkin karena dosa-dosa yang ku perbuat sudah bertumpuk-tumpuk..
Atau mungkin karena niatku masih belum suci, sesuci namamu.
-
Aku makin disibukkan oleh perkara dunia dan perkara lisan manusia..
Perkara itu-itu saja..
Padahal persoalan membebaskanmu adalah tujuan besar yang butuh amunisi sangat-sangat banyak.
-
Aku sadar bahwa Allah akan menguji hamba-Nya terus menerus dengan ujian yang sama jika hamba-Nya masih belum lolos dengan ujian tersebut.
Sampai hari ini, aku masih ditempatkan ditempat dimana aku banyak sekali disibukkan oleh perkara-perkara yang sepele..
Sampai seringkali aku merenungi apakah masih ada setitik cinta dari-Nya untukku, apakah masih ada setitik harapan dari-Nya untukku.
-
Al-Aqsa.. aku sering menangisi kelemahanku dalam memahami diriku sendiri, ketidak berdayaanku dalam mengatasi problematika-problematika duniawi yang sepele..
Aku tak benar-benar paham harus dari mana aku memulai lagi mengumpulkan kepingan-kepingan cinta untukmu yang pernah kurangkai dan kini kurasa telah terserak hancur berkeping-keping.
-
Aku merasa tak berdaya.
-
Mungkin aku harus memulai lagi..
-
Mengenalmu..
-
MENCINTAIMU DARI AWAL..
-
Terus meraba, hingga temukan kembali, mengecap indahnya rasa menjadi salah satu pembebasmu.. Mendapat kesempatan pahala berjihad yang nyata didepan mata.
-
Rindu.. rindu.. kembali menjadi bagian dari tentara pembebasmu..
-
Dari Mujahidahmu yang senantiasa merindu
-
🌸 Azka Aulia Shafar 🌸
Tidak ada komentar:
Posting Komentar