Rabu, 24 November 2021

Ya Rabb

Aku rindui dekapan cinta dari-Mu
Kala ibadah terasa syahdu
Menyesapi ranumnya cinta yang tak terhingga batasnya

Apa Engkau masih ada untukku ya Allah?

Mengapa hati ini selalu bergema acapkali mengucapkan suara

Hanya ada debu dan kotoran disana yang belum lagi kusentuh sedikitpun

Allah

Aku ingin kembali kepada buaian cinta-Mu

Kumohon.. Kumohon.




Sabtu, 20 November 2021

MENGEMBALIKAN HATI PADA-NYA

Seringkali kita berusaha, bahkan tak jarang pula melibatkan perasaan kita.

.

Manusiawi.

.

Ya, berharap pada sesuatu yang kita tuju, seperti prestasi, jabatan, harta, bahkan simpati manusia adalah manusiawi. Namun, sifat manusiawi yang sewaktu-waktu tak baik dimata hal yang bersifat ukhrawi.

.

Dan juga adakalanya kita tak mesti melulu harus menggantungkan fokus kita pada "usaha" maupun "hasil", karena yang paling penting bagi seorang insan adalah memetik hikmah disetiap kejadian, yang mana nantinya akan membuahkan peningkatan bersifat konstruktif untuk kualitas hidup kita, terutama kualitas hidup yang digunakan untuk ketaatan terhadap Rabb semesta alam.

.

Mudah-mudahan kita semua termasuk kedalam golongan orang-orang yang senantiasa mengembalikan setiap niat kepada "lillahi ta'ala" dan senantiasa dapat mengambil hikmah dalam setiap kejadian yang kita alami.. Aamiin yaa Rabbal'alamiin.

BASUHLAH SEMUA LUKA MASA LALUMU, APAPUN ITU

.

.

BICARALAH PADA DIRIMU SENDIRI BAHWA KAU INGINKAN KEDAMAIAN

.

.

Berhentilah untuk menoleh kebelakang!

.

Apalagi, janganlah seperti menolehnya istri Nabi yang diutus untuk kaum Sadum

.

.

Jangan dzolimi hari-hari yang seharusnya kau lalui untuk ketaatan kepada sang Illahi dengan bayang-bayang hamm dan hazn!

.

.

Biarkan angin membawanya pergi...

.

Biarkan air menghanyutkan remah-remah perih...

.

Biarkan bumi menelan apa yang kau ruahkan dari tong-tong rasa dengan semestinya...

.

Biarkan semesta ciptaan-Nya bantu uraikan semua...

.

.

Tetap meminta pada-Nya agar bahumu dikuatkan

.

Tetap mengagungkan-Nya agar hatimu diteguhkan

.

Tetap memohon pada-Nya agar gelora semangatmu tak padam dilenyap si putus asa

SURAT UNTUK AL-AQSA - 2

 Wahai Al-Aqsa..

Kian waktu rasanya aku semakin jauh darimu..

Rasa-rasanya makin tak pantas tangan yang bersimbah dosa-dosa ini membebaskanmu..

-

Hari-hariku terasa makin suram..

Mungkin karena dosa-dosa yang ku perbuat sudah bertumpuk-tumpuk..

Atau mungkin karena niatku masih belum suci, sesuci namamu.

-

Aku makin disibukkan oleh perkara dunia dan perkara lisan manusia..

Perkara itu-itu saja..

Padahal persoalan membebaskanmu adalah tujuan besar yang butuh amunisi sangat-sangat banyak.

-

Aku sadar bahwa Allah akan menguji hamba-Nya terus menerus dengan ujian yang sama jika hamba-Nya masih belum lolos dengan ujian tersebut.

Sampai hari ini, aku masih ditempatkan ditempat dimana aku banyak sekali disibukkan oleh perkara-perkara yang sepele..

Sampai seringkali aku merenungi apakah masih ada setitik cinta dari-Nya untukku, apakah masih ada setitik harapan dari-Nya untukku.

-

Al-Aqsa.. aku sering menangisi kelemahanku dalam memahami diriku sendiri, ketidak berdayaanku dalam mengatasi problematika-problematika duniawi yang sepele..

Aku tak benar-benar paham harus dari mana aku memulai lagi mengumpulkan kepingan-kepingan cinta untukmu yang pernah kurangkai dan kini kurasa telah terserak hancur berkeping-keping.

-

Aku merasa tak berdaya.

-

Mungkin aku harus memulai lagi..

-

Mengenalmu..

-

MENCINTAIMU DARI AWAL..

-

Terus meraba, hingga temukan kembali, mengecap indahnya rasa menjadi salah satu pembebasmu.. Mendapat kesempatan pahala berjihad yang nyata didepan mata.

-

Rindu.. rindu.. kembali menjadi bagian dari tentara pembebasmu..

-

Dari Mujahidahmu yang senantiasa merindu

-

🌸 Azka Aulia Shafar 🌸

Sekuntum Mawar di Pantai Gaza

Senja kala itu berselimut sendu

Syahdu merindu

Sembari menapaki waktu

Meninggalkan yang telah mendahului ke haribaan-Nya

Aku pun berharap-harap cemas senantiasa menyemoga turut sertai mereka

-

Sekuntum mawar di pantai Gaza

Kelopaknya telah gugur seluruhnya

Menyisakan bibit tak terhitung asa

Mengharumkan tanah para anbiya

Dan membakar gelora semangat kaumnya disana

-

Sekuntum mawar di pantai Gaza

Pemantik api saat sumbu telah lama usang menua

Pelecut hati lalai yang terlelap dibuai dunia

Pelepas dahaga krisis madrasatul 'ula pengibar panji-Nya

-

Sekuntum mawar di pantai Gaza

Menjadi bukti bahwa Khansa r.a masih ada

Hidup di dalam jiwa para ummahat perkasa

Yang peluhnya diwakafkan fii sabilillahi semata

Demi meraih kedudukan tertinggi dimata Allah Subhanahu wa ta'ala

-

-

Karya : Zakia Mubarak

Terinspirasi dari Asy-Syahidah Ummu Nidhal (Maryam Farhat), Gaza. "Khansa r.a masa kini".

Puisiku ini adalah


Tentang langit, yang meninggi untuk merendah dihadapan Rabb-Nya, menjalankan titah.


Tentang bumi yang bahagia bersahut-sahutkan tasbih, hingga ridho-Nya menjadi selimut abadi pendamping hingga masa habisnya.


Tentang burung yang mengicaukan buah jerih disore-sore, hadiah untuk bejana-bejana kecil para penampung bahagianya.


Tentang unta-unta gurun, yang bersyukur ria mendapat jatah rizki-Nya, tetapi tak perlu berat memikul hisab-Nya.


Tentang kumpulan lebah, yang sukarela menjadi perantara manfaat dari-Nya, perantara rahmat dan rahim.


Tentang hati yang membuncah saat katup tak lagi tak payah menahan isinya.


Tentang hamba-fakir-Mu yang mengemis rahmat serta ridho tiada terbilang harganya, dan hanya Engkau lah Sang Maha Memiliki keduanya yang dapat membuka pintu kedua nikmat tersebut.


Ya Rahmaan Ya Rahiim.. Sudikanlah kami..

Sudikanlah kami semua untuk meneguk air bahagia dari telaga cinta-Mu di dunia dan akhirat kelak.

Untaian Kata untuk Air Mata

 Wahai air mataku

Lama aku tak berbincang ria membawakan segelas teh hangat pada jamuan kita

Padahal sudah semestinya pembahasan ini menjadi problematika yang harus kita babat habis akar benalunya

Tentang kehadiranmu yang amat mengusikku, saat hampir acapkali mentari mengemas cahayanya


Air mataku

Sudah kami diktekan seperti guru ngaji yang mengeja

Berhentilah mengiba pada yang tak layak tuk dimintai iba

Berhentilah berharap pada yang memiliki barang setitik celah kemungkinan untuk kecewa


Wahai air mataku

Usaplah sendiri tetesanmu

Karena memang tak ada sesiapapun yang iba dan sudi mengusap kegetiranmu!

Termasuk diriku sendiri

Jadilah air ekspresi yang tegar

Yang hanya tertetes sendu

Kala terusiknya kesejahteraan ukhrawi

Saat qalbu kaku membatu

Tak lagi berorientasi pada Sang Illahi


Kawal, 14 November 2020

-Zakia Mubarak-

Ya Rabb Aku rindui dekapan cinta dari-Mu Kala ibadah terasa syahdu Menyesapi ranumnya cinta yang tak terhingga batasnya Apa Engkau masih ada...