Sebagian
besar dari mereka dihormati, entah kerana usia maupun ilmu.. Allah, aku tak
haus kehormatan tetapi manusia tetaplah manusia.
Satu tahun, ya
untuk persiapan bahasa.. kau harus rela dan ikhlas.. Allah, aku ikhlas..
Sekarang aku sudah melewati masa 3 aliyah
tetapi persaingan disini murni, kecuali sikap subjektif guru terhadap murid dan
respon teman-teman terhadap teman.
Ketahuilah, bahwa
aku adalah aku, aku tak tahu dan tak mengerti bagaimana aku harus berbaur,
bagaimana aku dapat saling mengenal dengan mereka...
Bahkan
orang-orang yang jua berjuang dari awal bersama “disini” pula belum tentu
bisa.. aku yang harus mengerti situasi.
Bakat memang
seorang manusia senang akan perhatian, ingin menjadi “manusia yang bermanfaat”
untuk orang lain, andai peka seluruhnya, maka kan tahu bahwa aku jua senang
akan hal itu.. tapi sekali lagi, harus aku yang mengerti situasi.
Karena aku
adalah aku! Aku yang tak punya apa-apa, aku yang tak mampu membeli hati-hati
mereka dengan manisnya lisan, aku yang bersikap apa adanya tanpa dibuat-buat.
Maaf jika aku
memang membuat jengkel, maaf jika aku
memang tak tahu apa-apa yang dituntut dari belakang, maaf jika aku masih belum
bisa jadi figur yang sesuai dengan tuntutan.
Ini adalah aku.
Aku yang ditakdirkan Allah untuk menjadi diriku. Aku yang berdiri pada
posisiku. Aku yang diberi amanah sesuai kemampuanku. Ingat tak ada yang paling
hina disini karena semuanya sama hina. Kecuali mereka yang tak mau hina dan
berusaha menjadi mulia. Kau dikenal manusia atau pun tidak maka usahlah
menitiskan air mata karena kau usaha untuk-Nya.
Bagaimana sebuah
perahu kecil yang dibuat dengan asal-asalan dapat mengarungi samudera luas nan
beranak-cucukan ombak dan badai?. Bagaimana kau berambisi dapat mengalahkan
zionis musuh sejuta ummat dengan shalat wajib yang masih masbuk?. Dengan lelah
membaca(tilawah) Al-Qur’an kurang dari 1-2 juz.bagaimana kau dapat mempengaruhi
pikiran lautan massa jika hatimu masih terpengaruhi oleh cibiran dan kata-kata
sepele yang keluar dari lisan orang-orang yang memiliki penyakit dihatinya.
Astaghfirullahal’adzim.
Ingat
perkataan habibanaa Muhammad saw.: “Zuhudlah terhadap dunia, pasti Allah
mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa-apa yang ada ditangan manusia, pasti
manusia pun mencintaimu.” (Hadits Arba’in An-Nawawi no. 32)
Seorang
Badui bertanya kepada penduduk Bashrah, “Siapakah pemimpin kalian?”
Mereka menjawab, “Hasan Al-Bashri.” Ia bertanya, “Dengan cara apa ia
menjadi pemimpin kalian?” Mereka menjawab, “Orang-orang membutuhkan
ilmunya, sedangkan ia tidak memerlukan dunia yang mereka miliki.” Ia
berkata “Alangkah baiknya orang ini.” -Al-wafi, syarah kitab 40
nawawiyah no.31-
Allah,
Engkau yang menciptakan alam semesta dan seluruh jagat raya, aku yakin bila
hanya menjadikan aku seorang shalilah buka perkara rumit. Maka muslihkanlah
hamba-Mu ini.
Allah,
istiqomahkanlah aku dalam hal kebaikan.
Jangan Engkau
biarkan hamba tersiksa dalam kelalaian hamba tentang peringatan akan siksaan-Mu
ya Rabbi.
Allah, seru
aku disetiap malam-malam-Mu. Penuhi lisan hati ini dengan lantunan kalam-Mu
yang tiada makhluk. Hadirlah dalam setiap semangatku dalam membela agama-Mu,
Rasul-Mu. Serta hiasi akal pikiranku dalam tadabur bentuk syukur, berfikir yang
menghasilkan dzikir kepada-Mu.