Minggu, 10 April 2016

Sekar Tandak - Zakia Mubarak



Sebagian besar dari mereka dihormati, entah kerana usia maupun ilmu.. Allah, aku tak haus kehormatan tetapi manusia tetaplah manusia.

Satu tahun, ya untuk persiapan bahasa.. kau harus rela dan ikhlas.. Allah, aku ikhlas..
Sekarang aku sudah melewati masa 3 aliyah tetapi persaingan disini murni, kecuali sikap subjektif guru terhadap murid dan respon teman-teman terhadap teman.

Ketahuilah, bahwa aku adalah aku, aku tak tahu dan tak mengerti bagaimana aku harus berbaur, bagaimana aku dapat saling mengenal dengan mereka...

Bahkan orang-orang yang jua berjuang dari awal bersama “disini” pula belum tentu bisa.. aku yang harus mengerti situasi.

Bakat memang seorang manusia senang akan perhatian, ingin menjadi “manusia yang bermanfaat” untuk orang lain, andai peka seluruhnya, maka kan tahu bahwa aku jua senang akan hal itu.. tapi sekali lagi, harus aku yang mengerti situasi.

Karena aku adalah aku! Aku yang tak punya apa-apa, aku yang tak mampu membeli hati-hati mereka dengan manisnya lisan, aku yang bersikap apa adanya tanpa dibuat-buat.

Maaf jika aku memang membuat  jengkel, maaf jika aku memang tak tahu apa-apa yang dituntut dari belakang, maaf jika aku masih belum bisa jadi figur yang sesuai dengan tuntutan.

Ini adalah aku. Aku yang ditakdirkan Allah untuk menjadi diriku. Aku yang berdiri pada posisiku. Aku yang diberi amanah sesuai kemampuanku. Ingat tak ada yang paling hina disini karena semuanya sama hina. Kecuali mereka yang tak mau hina dan berusaha menjadi mulia. Kau dikenal manusia atau pun tidak maka usahlah menitiskan air mata karena kau usaha untuk-Nya.

Bagaimana sebuah perahu kecil yang dibuat dengan asal-asalan dapat mengarungi samudera luas nan beranak-cucukan ombak dan badai?. Bagaimana kau berambisi dapat mengalahkan zionis musuh sejuta ummat dengan shalat wajib yang masih masbuk?. Dengan lelah membaca(tilawah) Al-Qur’an kurang dari 1-2 juz.bagaimana kau dapat mempengaruhi pikiran lautan massa jika hatimu masih terpengaruhi oleh cibiran dan kata-kata sepele yang keluar dari lisan orang-orang yang memiliki penyakit dihatinya. Astaghfirullahal’adzim.

Ingat perkataan habibanaa Muhammad saw.: “Zuhudlah terhadap dunia, pasti Allah mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa-apa yang ada ditangan manusia, pasti manusia pun mencintaimu.” (Hadits Arba’in An-Nawawi no. 32)

Seorang Badui bertanya kepada penduduk Bashrah, “Siapakah pemimpin kalian?” Mereka menjawab, “Hasan Al-Bashri.” Ia bertanya, “Dengan cara apa ia menjadi pemimpin kalian?” Mereka menjawab, “Orang-orang membutuhkan ilmunya, sedangkan ia tidak memerlukan dunia yang mereka miliki.” Ia berkata “Alangkah baiknya orang ini.” -Al-wafi, syarah kitab 40 nawawiyah no.31-

Allah, Engkau yang menciptakan alam semesta dan seluruh jagat raya, aku yakin bila hanya menjadikan aku seorang shalilah buka perkara rumit. Maka muslihkanlah hamba-Mu ini.
Allah, istiqomahkanlah aku dalam hal kebaikan.
Jangan Engkau biarkan hamba tersiksa dalam kelalaian hamba tentang peringatan akan siksaan-Mu ya Rabbi.
Allah, seru aku disetiap malam-malam-Mu. Penuhi lisan hati ini dengan lantunan kalam-Mu yang tiada makhluk. Hadirlah dalam setiap semangatku dalam membela agama-Mu, Rasul-Mu. Serta hiasi akal pikiranku dalam tadabur bentuk syukur, berfikir yang menghasilkan dzikir kepada-Mu.

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقِنا عذاب النار

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ya Rabb Aku rindui dekapan cinta dari-Mu Kala ibadah terasa syahdu Menyesapi ranumnya cinta yang tak terhingga batasnya Apa Engkau masih ada...