Oleh: Zakia Mubarak
Ia tiba tak ketuk permisi
Kusambut ria kerana cinta
Terurailah segala apa yang sedang kurajut
Demi telapak tanganku meraih yang datang
Ialah yang paling manis dan harum
Kuasa apa aku mencegat
Tersirat jua mempersilahkan
Kosong memang wadah Allah ini
Aku mungkin jiwa yang kaku
Dibawa membumbung tinggi lalu dihempas pun terlihat lugu
Meski sakit dan luar biasa sesak hati ini
Ia tak bertutur meski sedikit bahwa telah bertuan dan pula tak rasa padaku
Samar-samar kudengar masa mencoba menolong
Namun luka mendalam telah membuat batin ini hancur
Aku hanya membisu
Karena hal ini TERLALU HINA untuk air mataku
Mungkin Sang Maha pencipta menegurku
Ia cemburu tak sudi menatap hamba-Nya dirundung palsu
Syukur do’aku kini terijabah
Tak tersebut saksi-saksi atas do’a-do’aku
Meski pilu aku do’akan ia semoga makin atasnya kebaikan
Kerana aku bukan seorang hamba yang pengecut
TERIMAKASIH atas hikmahnya
Kusambut ria kerana cinta
Terurailah segala apa yang sedang kurajut
Demi telapak tanganku meraih yang datang
Ialah yang paling manis dan harum
Kuasa apa aku mencegat
Tersirat jua mempersilahkan
Kosong memang wadah Allah ini
Aku mungkin jiwa yang kaku
Dibawa membumbung tinggi lalu dihempas pun terlihat lugu
Meski sakit dan luar biasa sesak hati ini
Ia tak bertutur meski sedikit bahwa telah bertuan dan pula tak rasa padaku
Samar-samar kudengar masa mencoba menolong
Namun luka mendalam telah membuat batin ini hancur
Aku hanya membisu
Karena hal ini TERLALU HINA untuk air mataku
Mungkin Sang Maha pencipta menegurku
Ia cemburu tak sudi menatap hamba-Nya dirundung palsu
Syukur do’aku kini terijabah
اللهم لا تسكن في قلبي الشباب الا حلال
Tak tersebut saksi-saksi atas do’a-do’aku
Meski pilu aku do’akan ia semoga makin atasnya kebaikan
Kerana aku bukan seorang hamba yang pengecut
TERIMAKASIH atas hikmahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar