Senin, 28 Maret 2016

Tentang Kaum yang Dilaknat

Oleh: Zakia Mubarak


Daun-daun menyapa pundak

Tinta basah telah mengering

Kulihat si pungguk zaman masih mendongak

Berharap bulan emas menoleh


Sapalah mentari!

Kau kan temui matanya telah buta karena senja

Sapalah rembulan!

Kau kan temui rambutnya telah beruban karena usia


Tak acuhlah!

Karena manusia hanya berkehendak pada nafsunya

Tukarlah dengan segunung emas

Akal yang tak digunakan untuk mengingat, mengambil faedah

Dan hati yang tak bermanfaat merenungkan sejarah


Tak cukup cerita kaum Sadum dan bangsa Pompei

Untuk bebatuan!

Semoga ucapan tantangan terhadap-Nya kemarin

Masih bertamengkan sujud-sujud hamba-hamba shalih-Nya

Jumat, 25 Maret 2016

Surat Kecil Untuk Masjidil Aqsha

  Wahai Masjidil Aqsha, namamu Al-Aqsha yang terkandung di dalamnya makna "paling jauh". Kau jauh, jauh dari posisiku kini berpijak.

  Kau jauh sehingga aku pun samar melihatmu.

  Al Aqsha. Beribu salam dan cinta ku kirimkan sebagai bentuk kerinduanku padamu. Kerinduan meniti sujud-sujud tanpa ada gangguan dari Zionis Laknatullah.

  Al-Aqsha. Aku pernah berikrar janji di bawah langit salah satu lembaga pendidikan. Kala itu semangatku membara seolah tak ada seorang pun yang mampu memadamkannya. Berjanji setia membelamu sampai engkau kembali ke pelukan ummat Muslim. Aku akui itu adalah hari terbahagia yang pernah ada karena aku bisa menautkan jiwaku denganmu.

  Al- Aqsha. Dulu kau pernah menjadi kiblat shalat pertama ummat Muslim, dan hari ini engkau menjadi kiblat jihad pertama ummat Muslim dikala ummat ini sudah terlelap begitu lama.

  Luar biasa.

  Wahai Al-Aqsha aku mencintaimu dan menjadikanmu bagian dari aqidah ini.

  Al-Aqsha. Engkau harus tahu. Berkali-kali aku terjatuh dan terbangun untuk membelamu, meski aku tak punya apa-apa untuk menaikkanmu. Tak punya harta yang cukup. Tak punya jabatan yang berpengaruh. Tetapi Azzam ini dan Allah lah yang menjadi saksinya.

  Al-Aqsha. Hati ini milik Allah, terkadang terombang ambing oleh gelombang kehidupan berupa hawa nafsu, dengki dan penyakit hati lainnya yang sering menjangkit hati manusia pada umumnya. Tetapi walau begitu, kesucian niat awalku hanya untuk membebaskanmu yang senantiasa mengembalikanku ke koridor yang shahih.

  Al-Aqsha. Pintu langit. Tempat yang disarankan Nabi saw. untuk mengunjunginya setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Tidak ada sejengkalpun tanah di kotamu yakni Baitul Maqdis (Yerusalem) yang tidak dipijaki oleh para Nabiyullah dan para Rasulullah. Kotamu yang pernah disinggahi oleh 18 dari 25 Nabi dan Rasul yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan wajib diimani. Kota tempat Mansyar dan Mahsyar.

  Luar biasa.

  Bangsa-bangsa besar saling sikut demi menguasai wilayah itu, untuk mendapatkan kekuasaan dan kejayaan, karena mereka mengetahui kedudukan kota Baitul Maqdis (Yerusalem).

  Al-Aqsha. Aku mencintaimu karena kecintaanku terhadap ummat ini. Aku takkan melewatkan setiap do’a kecuali ku selipkan di sana do’aku untuk kembalinya engkau kepangkuan ummat Muslim dan untuk kejayaan ummat ini.

  Al-Aqsha.

  Jika tiba saatnya hari pembebasanmu. Dan umurku ataupun keterbatasanku tak cukup untuk mempertemukan aku denganmu. Maka kutitipkan salamku untukmu. Salam penuh cinta dan rindu. Dan aku akan titip bisikan pelan padamu dari lubuk hati yang terdalam bahwa aku sangat mencintaimu.






Dari Mujahidahmu yang senantiasa merindu 
                                                                                                                    Azka Aulia Shafar

Sabtu, 12 Maret 2016

Bangunlah - Zakia Mubarak

Bangunlah! Karena penyebab kekalahan perang Arab melawan Israel kala itu adalah kerana tidak membawa panji Islam dan tidur di pagi hari

Bangunlah! Karena yang bangun pun belum tentu mampu mengalahkan musuh

Bangunlah! Karena seorang qassami senantiasa terjaga di malam hari

Bangunlah! Karena kebanyakan penghuni Firdaus-Nya adalah orang-orang yang lambungnya jauh dari kasur

Bangunlah! Karena Mujahid yang tidur tidak mungkin membangunkan ummat yang terlelap

Bangunlah! Karena kunci-kunci kemenangan Islam yakni ilmu, hanya dapat diraih kala engkau bangun

Bangunlah ! Karena Karena kamu tidak akan pernah mampu melawan tirani jika kamu masih tak mampu melawan hawa nafsu

Bangunlah! Wahai Mujaddidah

Bangunlah meskipun hari ini suaramu belum didengar dan berpengaruh pada khalayak ramai

Bangunlah dan bangunlah pondasi peradaban Muslim yang kokoh di negeri ini!

Ya Rabb Aku rindui dekapan cinta dari-Mu Kala ibadah terasa syahdu Menyesapi ranumnya cinta yang tak terhingga batasnya Apa Engkau masih ada...